Meskipun cara kerja kendaraan listrik secara spesifik bergantung pada jenis kendaraan listrik tersebut (yaitu, apakah itu hibrida, listrik baterai, atau listrik sel bahan bakar), semuanya bekerja dengan cara yang sama. Semua kendaraan listrik digerakkan oleh motor listrik. Ini mengambil energi dari tumpukan baterai, yang dalam banyak kasus mobil listrik harus dicolokkan untuk mengisi dayanya. Pada versi awal kendaraan listrik, baterai ini merupakan baterai timbal-asam, namun saat ini, sebagian besar kendaraan listrik akan menggunakan baterai litium-ion karena baterai tersebut jauh lebih unggul dan dapat menyimpan lebih banyak energi.
Di dalamkendaraan energi baru(khusus kendaraan listrik), aki biasanya terletak di bawah mobil. Di Tesla, misalnya, baterainya berjalan di lantai. Karena bobot baterainya (mobil listrik biasa lebih berat daripada mobil berbahan bakar bensin!), hal ini membantu menyesuaikan pusat gravitasi mobil. Kendaraan listrik juga biasanya memiliki baterai tambahan yang digunakan untuk memberi daya pada perangkat elektronik mobil, seperti baterai pada kendaraan bertenaga gas tradisional. Dengan begitu lampu, sistem infotainment, dan fungsi lainnya tetap bisa berfungsi meski baterai utama mati.
Kendaraan listrik energi baruPada dasarnya dibagi menjadi tiga jenis: kendaraan listrik murni (BEV), kendaraan hibrida plug-in (PHEV), dan kendaraan listrik hibrida (HEV).
We use cookies to offer you a better browsing experience, analyze site traffic and personalize content. By using this site, you agree to our use of cookies.
Privacy Policy